SINOPSIS :
Proklamasi Kemerdekaan berkumandang, namun rakyat Surabaya seolah tidak percaya kalau proklamasi tersebut benar adanya. Proklamasi di sambut gembira oleh rakyat. Jepang yang masih berkuasa namun sudah tidak memiliki taji lagi. Kemerdekaan Indonesia seolah tidak dianggap oleh Jepang. Dari Angkatan Laut, republik harus memiliki angkatan laut, dan merebut semua pangkalan yang ada di Surabaya dari tangan Jepang. Sementara itu usaha untuk melucuti senjata Jepang juga di lakukan. Jepang sebenarnya sudah kalah perang akibat perang Dunia ke 2 yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki, sehingga secara defacto kepemimpinan dan penjajahan di Indonesia sudah tidak memiliki kekuatan lagi.
Pemuda-pemuda Surabaya membentuk gerakan merah putih untuk
menuntut kemerdekaan RI.
Sementara itu di rumah Pak Darno, Hadi dan Sutini (Anneke
Putri ) adiknya sedang terlibat pembicaraan mengenai kemerdekaan RI. Pak Darno
berpendapat kalau merdeka tidak semudah dengan apa yang di teriakkan oleh
anak-anak muda sekarang, akibatnya ekonomi tinggi, harga melambung tinggi, Pak
Darno merindukan harga dua bungkus pecel dengan satu sen. Namun Hadi memberikan
pemikiran kalau Bapaknya berpikiran kuno, karena Bapaknya lebih memilih jaman
Belanda karena ia salah seorang bekas pegawai Belanda. Sedangkan Hadi sendiri
kini ikut berjuang bersama rakyat.
Kota Surabaya di buat heboh dengan adanya pengibaran Merah
Putih Biru bendera Belanda di hotel Oranje di jalan tunjungan. Pemuda-pemuda
kota Surabaya marah, para pemuda menaiki hotel dan menyobek warna biru sehingga
bendera kembali berkibar menjadi Merah Putih, bendera Indonesia. Setelah
berhasil mengibarkan merah putih, para pemuda di suruh pulang kerumah
masing-masing dengan tenang dan membiarkan pemerintah yang akan menyelesaikan
masalah tersebut.
Jepang yang masih berada di tanah Surabaya pun berunding
dengan wakil dari pejuang Indonesia, namun para pejuang yang tidak sabar karena
utusan yang berunding belum juga keluar menyangka kalau Jepang menahannya.
Akhirnya baku tembak pun terjadi. Setelah kesepakatan berhasil di raih, Jepang
keluar dengan membawa bendera putih sebagai tanda menyerah kepada para pejuang
Indonesia.
****
Pasca proklamasi kemerdekaan dan melucuti senjata Jepang,
Sekutu mendarat di Surabaya. Sekutu yang di gawangi Inggris datang ke Surabaya,
namun Inggris memancing kemarahan para pejuang di Surabaya setelah melakukan
penembakan terlebih dahulu. Inggris tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.
Tindakan sekutu telah memancing kemarahan rakyat untuk mengusirnya. Segala
perundingan pun di lakukan antara pemerintah, namun selalui menemui jalan
buntu. Gubernur Jawa Timur sendiri akhirnya menyerukan rakyatnya untuk
mempertahankan kemerdekaan, sementara itu pidato Bung Karno di Radio telah
membakar semangat pejuang untuk tetap mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.
Pak Darno ayah Hadi dan Sutini yang dulu menentang tindakan
pemuda untuk berjuang pun akhirnya kini ikut mendukung perjuangan untuk melawan
Inggris. Hal ini tentu membuat anaknya Sutini bangga akan ayahnya karena
akhirnya ayahnya mendukung perjuangannya.
Perjuangan belum berakhir, pertempuran antara tentara sekutu
melawan pejuang terus terjadi di Surabaya. Puncaknya adalah saat pertempuran
yang melibatkan semua elemen masyarakat yang di kenal dengan pertempuran 10
November 1945.
*****
Surabaya 45 atau juga Merdeka Atau mati sebuah film garapan
Imam Tantowi tahun 1990 menjadi salah satu alternative film perjuangan yang
diangkat ke layar lebar. Meski isinya kurang bisa diketahui oleh semua orang
karena dalam satu film terdapat 5 bahasa yang digunakan yakni Jepang, Inggris,
Jawa, Indonesia dan juga bahasa Belanda, namun dapat menjadi bahan referensi
untuk perbendaharaan film perjuangan yang pernah ada.
CUPLIKAN FILM :
0 komentar :
Posting Komentar