SINOPSIS :
Markoni (Barry Prima) alias Iblis Merah tinggal bersama istrinya Ningrum (Aznah Hamid) di sebuah lembah arum di pinggir kali bersama Iyem. Tempat Terpencil yang susah untuk dikunjungi, hingga akhirnya suatu hari datanglah Karto (Baharuddin bin Haji Omar) teman lama Markoni. Markoni yang ternyata adalah bekas penjahat tersebut bertemu dengan Karto. Karto datang tidak lain adalah ingin mengajak kembali Markoni untuk bekerjasama seperti dulu dalam kejahatan disamping juga menanyakan hasil kejahatan terakhirnya yang ada kitab Gembul Slawi, sebuah kitab berilmu hitam. Namun niatan Karto ditolak oleh Markoni. Meski Markoni mengetahui ada kitab tersebut, akan tetapi ia berusaha menutupinya.
Markoni pun gelisah setelah kedatangan Karto. Melihat kegelisahan suaminya, Ningrum pun menanyakan tentan apa yang terjadi dengan sikap suaminya. Akhirnya Markoni membuka jatidirinya yang adalah mantan seorang perampok. Markoni insyaf setelah merampok sebuah keluarga dan membunuh anak perempuannya. Kelompok Markoni dikenal dengan Iblis bermuka Merah.
Sementara itu Karto yang merasa usahanya gagal untuk membujuk Markoni, akhirnya menyuruh anak buahnya Donggala(Advent Bangun) dan Setan Kembar serta anak buah lainnya untuk menyatroni rumah Markoni. Tujuannya adalah unguk menghabisi Markoni dan Istrinya. Istrinya Ningrum dan Iyem dibunuh dan diperkosa ketika Markoni sedang tidak berada dirumah. Peta harta kekayaan hasil rampokan Markoni berhasil di rebut dari tangan Ningrum. Markoni pun meraba siapa yang telah melakukannya ketika mendapati harta yang di simpannya sudah tidak ada.
Untuk menuntut balas akan kematian istrinya, Markoni akhirnya pergi mengembara untuk mencari pelaku yang telah memperkosa dan membunuh istrinya. Didalam pengembaraanya ia bertemu dengan Mawi Payung (Krisno Wijaya) yang sedang menolong seorang pedagang yang tengah dirampok. Ketika pedagang itu menemukan gelang dan diserahkan pada Mawi Payung. Melihat gelang yang sedang di pegang oleh Mawi Payung, Markoni yang tengah bersembunyi akhirnya keluar dan menyerang mawi Payung karena menganggap Mawi Payung adalah pelaku kejahatan terhadap istrinya. Maka terjadilah duel antara keduanya. Hingga akhirnya setelah melihat gelang yang berbeda, Markoni membatalkan untuk membunuh Mawi Payung. Akhirnya keduanya pun yang hanya salah paham, menjadi teman. Karena ternyata Mawi juga mempunyai nasib yang sama dengan Markoni, Istrinya dibunuh dan anaknya diculik untuk dijadikan selir oleh Raden Arya Geni. Akhirnya keduanya pun sepakat untuk mencari Aria Geni untuk membuat perhitungan.
Dalam perjalanannya Mawi Payung berhasil membunuh Maguwo alias si mata satu yang telah menculik anaknya sekaligus sebagai salah satu pelaku pemerkosa Iyem pembantu Markoni. Satu persatu pemerkosa dan pembunuh istrinya berhasil di tumpas oleh Markoni. Dan Akhirnya Markoni bertemu dengan Donggala. Donggala membeberkan bahwa bukan dialah dalang pembunuhan keluarga Iblis merah, akan tetapi Raden Arya Geni. Donggalapun mengajak Markoni untuk bersama-sama menghadapi Arya Geni dan hartanya untuk Markoni. Akan tetapi Markoni menolak dan bertekad akan membunuh siapapun orang yang telah mempunyai andil untuk membunuh istrinya. Akhirnya keduanya terlibah perkelahian yang sengit. Donggala akhirnya tewas ditangan Markoni.
Markoni bertanya-tanya siapakah Arya Geni sebenarnya, karena selama ini ia merasa belum pernah mengenal siapa Arya Geni. Sementara Mawi Payung yang terlebih dahulu bertemu dengan Arya Geni akhirnya harus menemui ajalnya akibat dibunuh oleh Arya Geni. Markoni pada akhirnya bertemu dengan Raden Arya Geni yang tidak lain adalah Karto. Akhirnya keduanya pun terlibat perkelahian. Kemampuan ilmu keduanya pun imbang. Namun Markoni yang berhati bersih akhirnya lebih unggul dan berhasil membunuh Raden Arya Geni.
CUPLIKAN FILM :
0 komentar :
Posting Komentar