Rabu, 09 Januari 2013

PERJANJIAN DIMALAM KERAMAT (ready stock)


SINOPSIS :

Adalah Hendro (Cliff Sangra), yang baru saja naik jabatan menjadi seorang direktur. Hendro sangat bahagia dengan kenaikan pangkatnya ini begitu juga dengan istrinya Kartika (S[[[]uzanna) dan dua orang anaknya. Memiliki sebuah rumah mewah dan merencanakan liburan bersama ke luar negeri. Tapi ternyata, kebahagiaan Hendro dan keluarga tidak membuat rekan kantornya ikut merasakan kebahagiaan. Iri dan dengki muncul dalam benak Burhan (Piet Pagau) karena malahan Hendro yang naik jabatan bukan dirinya. Hendro dianggap tidak pantas menduduki posisi itu yang kedudukannya adalah Junior si Burhan. Demi tercapainya ambisi merebut jabatan Direktur yang kini dipegang Hendro, membunuh Hendro adalah cara yang diambil Burhan untuk menggapai ambisinya itu.
Diutuslah Teddy (Yongki DP) dan kawan-kawan untuk menghabisi Hendro dengan syarat hanya Hendro bukan seluruh keluarganya. Malam itu, malam setelah pengangkatan Hendro menjadi direktur, Teddy memasuki rumah Hendro berkedok perampok dan membunuh Hendro, tapi ternyata bukan hanya Hendro melainkan juga Kartika, anak-anaknya dan juga para pembantunya. Kartika pun jadi hantu yang penuh dengan dendam kesumat dan melakukan perjanjian keramat dengan setan/iblis. Dari perjanjian dengan setan itu, Hantu Kartika pun gentayangan dan mulai mencari semua pembunuh suami dan anak-anaknya. Satu persatu pembunuh Hendro dan keluarga keluarga tewas secara mengenaskan. Burhan yang mengetahui hal ini, meminta bantuan Fitria (Elly Ermawati) untuk menenangkan arwah Kartika yang marah.
Seperti janji gw di artikrl sebelumnya, satu bulan kedepan ini gw akan khusus mereview film-film horror yang dibintangi oleh Suzzana dan Perjanjian di Malam Keramat adalah film beliau yang pertama yang akan gw review. Gw lupa kapan terakhir kali gw nonton film ini. Sama seperti di film-film horror suzanna lainnya, Perjanjian di Malam Keramat menghadirkan suasana horror yang kental ketika gw nonton pertama kalinya. Adegan memakan bakso dari kepala pembunuh keluarga kartika, si penjual bakso dengan wajah mengerikan yang memakai kaos bertuliskan Bakso Surga (kalau ga salah), atau adegan dimana salah satu pembunuh keluarga Kartika yang sedang angkat barbell tulang-tulang lengannya keluar setelah ditahan hantu kartika dan berubah menjadi tangan kepiting. Masih banyak sih adegan-adegan super hilarious di film ini tapi Cuma tiga adegan itu saja yang membekas di otak saya…oh satu lagi, karakter dukun mesum di film ini…wkwkwk konyol dengan dialog-dialog super konyolnya.
Sisworo Gautama Putra adalah dalang dari film ini. Sutradara kelahiran Sumatera Utara menyajikan banyak adegan-adegan hilarious. FYI, sutradara ini kerap kali bekerjasama dengan Suzanna seperti film Sundel Bolong, Malam Satu Suro, Malam Jumat Kliwon. Sisworo di filmnya ini tidak lagi menampilkan suzanna dalam balutan gaun putih panjang dalam film Sundel Bolong atau Malam Satu Suro tetapi sosok hantu Kartika yang kocak dengan balutan pakaian merah muda ala Jasmine dalam film Aladdin plus dengan senjata cakar seperti Freddy Krueger.
Perjanjian di Malam Keramat jika dilihat dari struktur cerita tidaklah jauh berbeda dengan film-film Sisworo Gautama Putra sebelumnya. Awalnya kita akan dikenalkan dengan keluarga yang harmonis yang tiba-tiba mendapatkan malapetaka dibunuh sekelompok perampok. Kemudian salah satu dari mereka menjadi marah, gentayangan dan mulai membantai satu persatu pembunuhnya. Format yang sama sekali tidak berbeda di film-film horror tahun 80-an. Kalau dijabarkan dengan satu kalimat, cerita seperti bisa dijelaskan seperti ini … Keluarga Bahagia-dibunuh-gentayangan-membunuh-kyai baca ayat kursi-tamat. Sangat singkat dan dilebih-lebihkan. Film ini juga terlampau jauh menjiplak film Nightmare on The Elm Street terlihat dari sosok hantu Kartika dengan cakar di tangannya yang sangat-sangat mirip dengan Freddy Krueger dan Hantu Kartika pun gelagatnya hampir mirip dengan Freddy Krueger…kocak, lucu, menjengkelka tapi tak segan buat ngebunuh. Beberapa adegan kematiannya pun sepertinya menjiplak beberapa adegan kematian di Nightmare on the Elm Street, kalau ga salah sih seri yang keempat.
Jangan lupakan dialog-dialog super kaku di film ini akting para pemainnya yang pas-pasan. Yang menarik disini justru penampilan sang Ratu Horror Indonesia, Suzanna. Dia tampil cukup meyakinkan disini. Memerankan sosok hantu kartika penuh dendam tapi justru tampil sangat kocak dan menyeramkan dan imagenya di film sundel bolong justru tidak kelihatan disini. Inilah yang aku suka dari Suzzana, dia bisa berperan sebagai apa saja dan berani berakting apa saja. Contoh saja ketika dia berperan sebagai Nyi Blorong, dia tidak merasa ketakutan dengan ular yang ada di kepalanya dan juga saat bermain di film Ratu Sakti Calonarang, Suzzana berperan menjadi 2 karakter yang tabiatnya sangat berbeda, sebagai Calon Arang dengan sifat jahat dan penuh kata-kata kotor serta sebagai Mangali dengan watak yang lembut dan baik. Dan Suzzana mampu memerankan dua karakter itu dengan baik. Suzzana sepertinya tidak pernah menganggap remeh sebuah karakter yang dia mainkan, dia berusaha untuk berperan secara maksimal dan dia mampu melakukan itu.
Perjanjian di Malam Keramat kalau dilihat dari sisi teknis bukanlah sebuah film yang baik. Banyak keburukan di film ini yang kalau dijabarkan akan membuat capek sendiri. Perjanjian di Malam Keramat jugalah bukan film terbaik dari Sisworo Gautama Putra setidaknya belum bisa mengalahkan Pengabdi Setan, Sundel Bolong dan Malam Satu Suro yang merupakan 3 film terbaiknya. Meski dengan bejibun kelemahan yang ada di film ini, Perjanjian di malam Keramat masih layak untuk ditonton dan menghibur… Setidaknya lebih menghibur dari film Pocong Mandi Goyang Pinggul atau film-film berjudul najis lainnya. Film ini cupu tapi oke…

CUPLIKAN FILM :\

0 komentar :

Posting Komentar

Translate

5. Simpan widget dan preview Blog Anda
blogger. Diberdayakan oleh Blogger.

Template by:
Free Blog Templates