SINOPSIS :
Film dimulai dengan seorang wanita di suatu rumah yang
sedang hamil tua. Ia disantet. Lalu, tiba-tiba perutnya bergejolak dan bayinya
berpindah ke belakang perut. Di belakang perut itulah, bulatan tempat bayinya
menggembung hebat dan meletus. Mengeluarkan darah dan seorang bayi dari sana.
Ayu Trisnaningrat (Suzanna) adalah
seorang novelis misteri. Ia merasa bahwa di tengah penulisan novel terbarunya
ini, ia tidak dapat berkonsentrasi penuh seperti biasanya. Setelah mengutarakan
hal itu kepada kekasihnya Anton (Alan Nuari), Anton mengajak Ayu
untuk menulis novelnya di luar kota. Iseng untuk mencari jalan baru, mereka
malah terhenti di jalur buntu yang berdekatan dengan sungai. Karena masih
terhanyut perasaan senang, mereka melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki dan
menemukan sebuah rumah yang cukup besar. Ayu berkata kepada Anton bahwa ia
seperti pernah mengenal rumah itu. Mereka berduapun masuk saat mengetahui bahwa
pintunya tidak terkunci. Rumah itu sudah seperti tidak ada penghuninya, tapi
masih tetap bersih, kecuali satu kamar, kamar itu adalah kamar yang ada di awal
film. Ayu mulai menyadari ada yang aneh di rumah itu, tapi merasa rumah itu
sudah “menyamankan” dirinya. Ayu ingin menulis disana. Kemudian mereka
berangkat kembali ke mobil dan memutar hingga sampai ke sebuah rumah dekat
rumah besar itu. Mereka bertemu dengan seseorang bernama Pak Tomo yang merawat
Raden Ngabey Arya Tejo, seorang yang sudah sepuh usianya, yang kelihatannya
adalah pemilik rumah. Saat Ayu dan Anton bertandang ke rumah, Raden merasa
ketakutan saat melihat Ayu. Beberapa hari kemudian, Ayu telah diijinkan. Ia
akan tinggal menulis sendiri dirumah itu hanya bersama pembantu rumah, Pak
Ardan. Setelah diantar Anton, Ayupun mulai menulis.
Ditengah penulisannya, ia kerap diganggu hal-hal yang
menakutkan. Hal itu membuatnya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi di rumah
itu dengan Pak Ardan yang bersikap tidak bersahabat. Tiba-tiba Pak Ardan
berniat memerkosa dan membunuh Ayu. Ayu kontan kaget dan berlari hingga keatas,
disana, Pak Ardan dikejar Sundel Bolong hingga tenggelam di sungai. Hal itu
membuat Ayu semakin ketakutan, sekaligus penasaran. Saat perbincangan singkat
dengan Pak Ardan dulu, Pak Ardan pernah menyebut nama Karsiman. Orang itu
ditemui Ayu akhirnya disebuah pertenakan ayam.Karsiman, saat ditanyai oleh Ayu
juga bertindak sangat kasar hingga mengejar Ayu dengan mobil. Ayu yang saat itu
mengendarai motor, nyaris ditabrak oleh Karsiman, sebelum Sundel Bolong
menghadang mobil Karsiman dan membuat Karsiman kecelakaan. Ayu menghampiri
mobil Karsiman, Karsiman bangkit dan disaat ia terluka di kepala, ia masih
ingin membunuh Ayu. Ayu dikejar hingga disebuah pabrik batu bata. Dimana
akhirnya saat Ayu nyaris dibunuh oleh sekop, Sundel Bolong melayangkan sekop
itu ke dada Karsiman.
Pak Tomo pergi ke rumah saat pagi hari, memberikan berita
ditemukannya mayat Pak Ardan dan Karsiman, dan Ayu akan menjadi saksi. Pak Tomo
menduga itu semua dilakukan oleh arwah Minati, kakak ipar Pak Tomo yang
ternyata adalah adik Raden, Minati tewas karena melahirkan dari punggung yang
ada di awal film. Ayu memberikan keterangan bahwa pembunuhan itu benar, dan Ayu
berkata bahwa ia dan Minati sangat mirip, apalagi Ayu sejak kecil dititipkan di
panti asuhan. Anton ditelepon dan dipanggil ke rumah Raden untuk diceritakan
tentang hal itu oleh Raden. Raden menceritakan bahwa di Malam Jumat Kliwon saat
kelahiran Ayu, selir Raden bekerjasama dengan seorang dukun teluh serta Ardan
dan Karsiman, menyantet Minati karena mereka benci dengannya. Raden mengetahui
hal itu dan membunuh dukun dan selirnya. Kemudian, Ardan dan Karsiman yang tahu
hal itu memaksa Raden untuk menyerahkan sepertiga dari kekayaannya untuk mereka
berdua, agar pembunuhan itu tidak diketahui pihak berwajib. Raden akhirnya
meninggal setelah bercerita. Di sisi Ayu, ia diceritakan hal yang sama oleh
Minati yang kemudian menghilang selesai berpelukan dengan anaknya. Dan itu bisa
disimpulkan bahwa Minati adalah Sundel Bolong yang meninggal saat melahirkan
sedangkan Ayu adalah anaknya Minati.
Film berakhir dengan Ayu melukis potret dirinya bersama
Raden dan Minati, didampingi oleh Anton yang ternyata sudah memperistri Ayu.
Mereka memulai hidup bahagia mereka dirumah Raden dan Minati, rumah kelahiran
Ayu.
CUPLIKAN FILM ;
0 komentar :
Posting Komentar