bu Bethari (Erly Ashy)dan anaknya yang bernama Putri Cemeti
(Permata Sari Harahap) mewujud sebagai siluman setelah bunuh diri akibat tak
tahan menanggung malu. Ayah dan suami mereka mati terbunuh perampok tepat pada
saat malam pengantin Putri Cemeti.
Kedua siluman ini kerap menaiki kereta kuda dan singgah ke
pasar mbengi yang lokasinya tak lain adalah kompleks pemakaman. Dendam keduanya
terhadap para perampok ternyata masih melekat dalam diri ibu Bethari dan Putri
Cemeti. Dengan kejam mereka membunuh setiap laki-laki bermesraan yang mereka
temui.
Lima sekawan Dana (Kristen Connolly ), Kurt (Chris Hemsworth), Jules (Anna Hutchison), Marty (Fran Kranz), dan Holden (Jesse Williams) pergi berlibur ke tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Sengaja ingin mencoba hal baru, kelimanya seperti tak mempermasalahkan saat harus menginap di sebuah kabin tua yang penampilannya menyeramkan.
Kondisi kabin yang sebetulnya aneh tersebut tersingkirkan dengan kegembiraan mereka menikmati kondisi lanskap yang menawan (baca: danau). Tapi tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menyadari bahwa ada yang salah dengan kabin tempat mereka menginap.
Area di sekitar kabin yang terlihat bobrok tersebut ternyata dipasangi banyak kamera. Selama ini kegiatan mereka dipantau oleh sosok misterius. Dengan peralatan canggihnya, sosok misterius ini menebar teror. Sebelum sempat melarikan diri dari kabin, banyak jebakan, yang bisa menghilangkan nyawa mereka, sudah menunggu.
Dengan Joss Whedon duduk di kursi penulis naskah, CABIN IN THE WOODS menjadi film yang layak ditonton oleh penggemar film horor. Gabungan antara kengerian yang dihadirkan lewat teror makhluk aneh dan juga sentuhan science fiction di beberapa adegan menjadikan film arahan Drew Goddard ini tak terperosok jadi film horor murahan yang lemah dalam penceritaan.
Setiap negara pasti mempunyai dongeng klasik baik Indonesia,
India atau Amerika, demikian juga halnya China. Konon China mempunyai kisah
dongeng yang banyak sekali jumlahnya melebihi negara-negara lainnya dan salah
satunya diangkat menjadi film ini. Diadaptasi dari dongeng karya sastra
berjudul Kisah Aneh Liao Zhai yang ditulis oleh Pu Song Ling pada abad ke-17.
Karya sastra tersebut merupakan kumpulan cerita-cerita pendek yang ditulis
selama 30 tahun dan salah satunya berjudul Lukisan Dinding (Mural).
Film ini berkisah tentang tiga orang laki-laki yaitu Zhu
Xiao Lian, Hou Zia dan Meng yang masuk ke dalam lukisan dinding dan menuju ke
dunia lain, entah itu sorga atau entah itu neraka. Di dalam dunia tersebut
hiduplah peri-peri wanita yang cantik-cantik namun tidak ada satu priapun yang
tinggal disana. Kalaupun ada, tak lebih dari seorang monster yang kelasnya
lebih rendah dari seorang peri.
Zhu Xiao Lian (Chao Deng) adalah seorang pelajar yang akan
menuju ibukota negara untuk mengikuti ujian sebagai pejabat. Karakternya
digambarkan agak sedikit angkuh dan bossy dan kalau menjadi pejabat akan
korupsi. Hou Zia (Bei Er Bao) adalah pelayan Zhu yang mendampingi kemanapun
perginya sang tuan, taat dan patuh pada perintah. Sedangkan Meng (Collin Chao)
adalah seorang penjahat yang akan merampok Zhu.
Penonton diajak memasuki dunia fantasi para peri dalam suatu
kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu yang kejam terutama terhadap
laki-laki. Keindahan alam, interior dan eksterior kerajaan cukup indah
dipandang mata. Pakaian dan tata busana serta tata rias yang digunakan juga
menarik. Perkelahian dan teknik bertarungnya bagus serta menampilkan
kesaktian yang mantap. Spesial efek yang mumpuni dengan bantuan CGI
(Computer Generated Imagery) yang terlihat sangat halus dan setara dengan
produksi Hollywood. Terutama dalam penggambaran kura-kura, terasa hidup dan
nyata.
Beberapa kekurangan yang ada yaitu Zhu dan kawan-kawan masuk
ke dunia lain melalui pintu disamping lukisan. Seharusnya mereka masuk melalui
lukisan itu sendiri, itu lebih menggambarkan tema yang diusung film itu
sendiri. Demikian juga pada saat Zhu masuk menuju dunia manusia, yang pertama
digambarkan dengan tembok yang berlubang namun yang kedua digambarkan dengan
cahaya putih yang berkilau. Seharusnya konsisten kalau cahaya putih ya cahaya
putih terus yang divisualisasikan.
Melihat film ini anda akan tertawa karena ada adegan yang
bersifat komedi dan lucu, walaupun demikian suatu saat anda akan menangis
karena adegan yang bersifat melankolis dan tragis. Anda juga akan disuguhi
filsafat-filsafat hidup yang sangat berguna terutama tentang Cinta.
Banyak cinta dalam film ini dan juga suatu teka-teki yang
digambarkan secara sederhana. Mudan (Shuang Zheng) adalah seorang peri yang
jatuh cinta kepada Zhu karena dialah yang mengajaknya ke dunia lain dan
merupakan cinta pada pandangan pertama demikian juga Zhu. Namun ternyata Zhu
merasa tidak ada getaran chemistry yang timbul. Dan secara tak sadar cintanya
timbul kepada Shao Yao (Betty Sun) seorang kepala pengawas peri. Tapi apakah
Shao Yao cinta kepada Zhu ? Yang jelas Elang Mas diam-diam mencintai Shao Yao
bahkan rela mengorbankan nyawanya demi Shao Yao.
Film ini memberi pembelajaran tentang cinta yaitu anda tidak
akan mengerti tentang cinta kalau anda tidak pernah menderita karena cinta.
Mencintai seseorang tidak harus memiliki orang tersebut. Bila anda mencintai
seseorang maka utarakanlah kepadanya dan jangan disimpan dalam hati. Kekuasaan
dan kekuatan tidak membuat orang bahagia tetapi cinta bisa membuat orang
bahagia.
Joo-wol (Ha Jung-woo) adalah seorang novelis yang jelas tidak menulis apapun selama beberapa tahun karena blok penulis. Para idealis dan pilih-pilih tiga puluh satu tahun telah berulang kali dibuang dalam usahanya mencari muse dan belahan, "wanita sempurna". Suatu hari, penerbitnya memintanya untuk datang ke pameran buku di Jerman untuk perubahan. Di sana ia bertemu Hee-jin (Gong Hyo-jin), distributor film yang sukses dan karir-driven yang berada di Berlin untuk Film Market. Dia langsung jatuh untuknya, dan setelah kembali ke Seoul, putus asa mencoba untuk memenangkan hatinya. Ia tahu sebanyak mungkin tentang Hee-jin: dia bercerai, dia tinggal di Alaska ketika dia masih muda, dia mencintai mengambil foto, dan dia tidak mencukur. Pada malam pertama mereka bersama-sama, ia terkejut melihat rambut tebal tumbuh di bawah ketiak. Tapi anehnya shock mengilhami dia untuk menulis lagi, sebuah misteri / suspense detektif seri secara online berjudul "Mrs rambut ketiak." Ini menjadi sensasi langsung dan dia senang karena dapat. Tapi dia segera menjadi kewalahan oleh cinta masa lalu Hee-jin, kebiasaan tak terduga dan kelemahan yang tersembunyi.
Late Autumn - Film terbaru Hyun Bin Judul Lain : Man Chu Genre : Melodrama,
Romance Sutradara : Kim Tae yong Screenplay : Kim Tae Yong Length : 115 min
Release date : Feb 17, 2011 Man Chu/ Late Autumn adalah film produksi bersama
antara Korea Selatan, Hong Kong, China, dan USA. Dan menggunakan bahasa
Inggris, hore!!! Cast : Hyun Bin as Hoon Tang Wei as Anna Kim Joon Seong James
C Burns as Steve John Wu as Anna's husband Danni Lang as Jiang Huang Sinopsis
Seorang wanita yang ditahan setelah membunuh suaminya akhirnya dibebaskan
setelah menjalani hukuman selama 7 tahun. Dalam perjalanan-nya ke Seattle, ada
seorang pria yang meminjam uang untuk bayar tarif bis. Ia memperkenalkan diri
sebagai orang Korea yang baru tiba di USA. Saat orang itu turun dari bis, jamnya
tertinggal. Keduanya bertemu lagi di Seattle, dan mereka saling tertarik. Pria
itu lari dari kejaran polisi. Film ini adalah remake dari film Korea lama (th
1966, Sutradara Lee Man hee) yang memiliki judul sama. Dibintangi Tang Wei dan
Hyun Bin, dan berkisah tentang cinta yang dialami oleh orang-orang yang
dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Kisah mereka juga mencerminkan situasi
saat ini mengenai grup minoritas di Amerika Serikat (imigran asal Asia) dan
perjuangan mereka untuk kembali lagi ke kehidupan normal mereka. Late Autumn
sebenarnya akan dirilis di Korea 25 Nov 2010 lalu, tapi ditunda. Pengambilan
gambar berakhir tgl 1 Maret 2010 lalu di Whidbey Island di Island County,
Washington. Setelah itu, semua casts dan kru merayakan-nya.
Jae-hyuk (Kim Myeong-min) adalah seorang pekerja farmasi untuk sebuah
perusahaan obat-obatan. Ketika serangkaian mayat ditemukan mengambang di Sungai
Han, publik terkejut menemukan bahwa kematian yang terkait dengan wabah
mematikan virus yang terinfeksi cacing parasit bulu mutan, yang disebut
'Yeongasi', yang dapat mengontrol otak manusia. Mereka menunjukkan gejala
terinfeksi dari lapar dan haus. Oleh karena itu, mereka melompat ke sungai
untuk memerangi dehidrasi. Sementara pihak berwenang bekerja untuk menemukan
obat, Jae-hyuk dan saudaranya Jae-pil (Kim Dong-wan), seorang detektif
menderita dengan rasa bersalah untuk menghambur-hamburkan uang Jae-hyuk, di
pasar saham, berjuang untuk menyelamatkan keluarganya ketika mereka juga
menunjukkan gejala yang sama.
SINOPSIS :
Menikah Rhapsody tentang sepasang kekasih muda jatuh cinta selama tujuh tahun
(Ady, dihiasi dengan Lee Seung-Hyun), siap untuk menikah beberapa hari lalu,
api tak bernama memungkinkan Lee Seung Hyun resmi memasuki” noes tiga “daftar.
wajah ibu istri calon karena “serakah” ekstrim membuat hal-hal sulit, ia
memutuskan untuk mengadakan pernikahan jaringan video malam pengantin hidup,
untuk menarik semua jenis industri didanai untuk Bode dukungan dari ibu istri,
dengan demikian, sebuah Rhapsody pernikahan konyol penuh semangat dilakukan.
Pemaparan dari dua poster, latar belakang putih murni, orang melihat kasih yang
sederhana dan romantis benci menikahi wanita dengan “tiga noes” di kalangan
pemuda, Lee Seung-Hyun dibebani dengan ekspresi ceria Ady lebih Dalam poster
lain, mereka akan menjadi aula pernikahan, tetapi juga menjadi oposisi yang
dipimpin oleh “serakah” Ibu-ibu mantap, tapi Jiantao, fei, yang penuh dengan
ekspresi kenikmatan seperti beban manis, juga tampaknya menyiratkan bahwa semua
ini masih ada harapan.
Sinopsis :
Seorang produser di sebuah Radio bernama K (baca: Kei, diperankan Kwon
Sang-Woo) ditinggalkan oleh keluarganya, Ayahnya meninggal dan Ibunya
meninggalkannya sendirian. Seorang penulis lirik bernama Cream (diperankan Lee
Bo-Young) kehilangan keluarga nya dalam sebuah kecelakaan. Keduanya akhirnya
memutuskan melanjutkan kehidupan bersama, dan tinggal dalam satu rumah seperti
sebuah keluarga, teman, dan kekasih. Tetapi suatu hari K menyadari, bahwa dia
hanya punya 200 hari untuk hidup. Dia menyadari, saat kepergiannya nanti, Cream
akan hidup sendirian (sesuatu yg ditakuti Cream). K memutuskan untuk menemukan
seseorang untuk menemani Cream.
Joo-Hwan (diperankan Lee Beom-Soo) adalah seorang dokter gigi yg baik dan
hangat. Tapi yang terpenting bagi K adalah seorang laki-laki yang sehat utk
menemani dan mendampingi Cream, selamanya. Joo-Hwan (yg sudah memiliki
tunangan) mencintai Cream, saat mereka pertama bertemu.
Dari situ, K berusaha agar Joo-Hwan bisa bersama dengan Cream. Salah satu
usahanya adalah dgn meminta tunangan Joo-Hwan (diperankan Jeong Ae-Yeon)
memutuskan pertunangannya. Tunangan Joo-Hwan mengiyakan, dengan satu syarat. K
harus bersedia meninggal di hadapan tunangan Joo-Hwan itu.
***
Awalnya nonton nih film cuman setengah. Temponya yang lambat bikin ngantuk.
Emang ceritanya mereka gak banyak omong sih, tapi sekalinya ngomong unik dan
seru, hehe. Mereka berdua emang diceritakan, tanpa ngomong pun mereka udah
seperti bisa ngobrol. Secara kenal dan tinggal barengnya ajah udah dr
luamaaa.
Akting pemerannya jangan ditanya, mereka bisa dibilang udah katam dalam
peraktingan (halah bahasaku :D). Kwong Sang-Woo banyak muncul di drama-drama
sedih Korea. Beom-Soo pernah main di "My Wife is A Gangster", bareng
Shu Qi yg jd gangster Korea yg kocak. Bo-Young (bukan Park Bo-Young) aku gak
gtu ngerti sih dulu pnh maen apa ajah, tp yg pasti disini dia bagus
banget..mukanya luuucuuu.
Satu hal pesenku sih, jangan cuma setengah nontonnya, krn pasti bingung dan
berasa lompat-lompat di beberapa cerita. Tar di endingnya, semua bakal
ketahuan, kenapa cuma sepotong begini, kenapa cuma sepotong begitu. Karena
setiap tokoh punya pandangannya masing-masing, dan diceritakan di akhir film
nanti..
Yang aku tangkep dari film ini sih, sederhana aja yah, menyesuaikan kemampuan
nangkepnya otak ku (hihihi..). Sebenernya ketika kita berkorban, ngga selamanya
segala pengorbanan itu adalah yg diinginkan org yg kita cinta, sayang. Ya gtu
deh..bingung kan?, wakakaka. Forget it.
Bertiga disini sih, mereka saling berkorban. Jadi ya udah, asal bisa ikhlas dan
ngga mengharap apapun, semata-mata berkorban demi (taroklah...) kebaikan dia
(yang ternyata ngga baik baik banget jugaaak), it's OK.
Movie ini recomended buat ditonton.
Oww iyah, jangan lupa. Hal-hal detail di film ini ngga boleh dilewatin. Seperti
misal :
K and Cream seneng banget makan mie (kayak aku). Apa yg dimakan K yg suaranya
kriuk-kriuk tapi bentuknya mirip cumi mentega ituh. Syal nya Cream pas dia
ditinggal K buat ngobrol sama Joo-Hwan di tempat makan sama temen2nya, warna
bentuk dan modelnya bagus. Sms-an meskipun lagi duduk hadep2an, itu adalah ide
yg bagus waktu marahan. Kalo jari telunjuk kaki lebih panjang dr jempol, maka
Ibu lebih panjang umurnya dr Ayah (yg seketika langsung dipatahkan Cream krn
Ayah dan Ibu nya meninggal bersamaan). Dan detail lain ala Korea, yang ngena
banget..
"Ghost: In Your Arms Again" adalah remake dari film Ghost 1990 Amerika dan merupakan co-produksi antara Korea Selatan dan Jepang. Sebelumnya berjudul "Cinta dan Jiwa". ringkasan "Apakah Anda dengan orang yang mencintai Anda sekarang?" Nanami adalah CEO yang sukses dan Joon-ho adalah potter yang pergi ke Tokyo untuk belajar tembikar. Mereka menjadi pasangan setelah banyak masalah, tetapi Nanami meninggal karena kecelakaan. Nanami hang sekitar Joon-ho bahkan setelah kematiannya karena dia tidak bisa meninggalkan dia cintai dan kemudian dia akhirnya menemukan kebenaran tentang kematiannya.
Film korea identik dengan mellow drama dan percintaan
romantis yang memperdaya hati penonton (cieleh......)
Namun satu ini menghadirkan kemasan berbeda, sebuah
persahabatan. mungkin dianggap umum ya film persahabatan, namun disini yang
menarik adalah penggunaan alur maju mudur dalam cerita (alur yang terkadang
cepat membosankan, namun berhasil diatat apik oleh sutradara dengan dibalut
gaya retro 80-an.
Im Na Mi adalah murid baru pindahan dari Jeolla-do ke
Seoul mulai masuk ke sebuah SMA (boleh dibilang SMA cewek). Dia malu dan
bingung, namun tiba-tiba leader sebuah genk yang disegani di sekolah
bernama Chun Hwa (Kang So Ra), membantunya ketika
"digencet" oleh dua orang teman. Dari situlah Nami MENGENAL Chun Hwa
yang seorang leader penuh semangat, Bok-khee yang selalu berjalan ala Miss
Korea, Jang Mi yang addicted banget sama kelopak mata dan bulu mata
palsu, Geum-ok yakni anak dokter gigi yang meluapkan marah secara
spontan, Jin-heui yakni anak prof. Sastra Korea tapi cukup handal
menggunakan kata makian dan bercita-cita membuat kamus kata Makian serta Su Ji
seorang gadis cantik dengan sikap dingin.
Setelah itu mereka berpisah selama 25 tahun dan tanpa
hubungan komunikasi. Nami yang secara tidak sengaja masuk ke dalam ruangan
berhasil menemukan Chun-Hwa yang ternyata sedang mengidap kanker. Dia
mengajukan satu permohonan pada Nami untuk menemukan kelima sahabatnya yang
lain. Berhasilkah Na Mi?
Yang paling menarik disini adalah surat wasiat dari Chun hwa
yang ditinggalkan untuk teman-temannya sungguh berkesan dan memberi kejutan
buat saya. Inilah sosok leader yang menurut saya sangat bertanggung jawab dan
sosok yang patut dicontoh, setidaknya menjadi pemimpin yang baik bisa dimulai
dari hal kecil, bukan?
SINOPSIS : Kang Ji Hwan berperan sebagai Detektif Cha seorang yang memiliki tugas ganda sebagai detektif yang sangat tidak menarik yang dipaksa untuk mengubah dirinya menjadi supermodel pria untuk penyamaran
Film memulai syuting tangal 19 Oktober 2011 selesai pada 20 Januari 2012.
Kang Ji Hwan menaikkan badannya 10 kg untuk memerankan karakter utama sebagai Detektif Cha. Kang Ji Hwan kembali bekerja sama dengan aktris Sung Yuri setelah drama Hong Gil Dong. Pemeran : Kang Ji-Hwan - Detective Cha Chul-Soo Sung Yu-Ri - Fashion designer Young-Jae Kim Young-Kwang - Han Seung-Woo Lee Soo-Hyuk - Top model Kim Sun-Ho LIHAT TRAILER :
Joon Soo adalah seorang pemuda yang bandel di sekolahnya. Ia
selalu gemar berkelahi. Kedua orang tuanya pun sampai dibuat pusing oleh
tingkahnya. Saat akan pergi ke sekolah Joon Soo bertemu dengan Kim Byeol
seorang gadis yang tiba-tiba mengaku menyukai Joon Soo. Pertemuan mereka
terjadi di depan gerbang sekolah Joon Soo. Ia yang telat masuk akhirnya
melompati pagar sekolah. Melihat hal tersebut Kim Byeol merasa bahwa Joon Soo
adalah pria yang keren. Kim Byeol sendiri adalah seorang gadis yang memiliki
saudara kandung yang banyak. Adik-adiknya masih sangat kecil. Kim Byeol yang
datang tiba-tiba kemudian berkata pada ibunya bahwa dirinya ingin kembali
bersekolah. Orang tuanya yang mendengar hal itu, kaget dan sedikit tidak
percaya karena dulu Kim Byeol memutuskan untuk tidak akan pergi ke sekolah
lagi.
Di sekolah, Joon Soo kaget melihat Kim Byeol. Ia ternyata
murid pindahan dari sekolah ternama. Kim Byeol pun memutuskan untuk duduk di
sebelah Joon Soo. Kim Byeol mengatakan pada Joon Soo bahwa pertemuan dirinya dengan
Joon Soo memang sudah takdir.
Suatu ketika kedua orang tua Joon Soo memutuskan pergi ke
luar kota karena malu untuk menghadap Kepala Sekolah terus menerus akibat
keonaran yang dibuat Joon Soo. Ia pun hanya ditinggalkan sejumlah uang oleh
orang tuanya. Bukannya merasa menyesal dan kesepian ditinggalkan orang tuanya,
Joon Soo malah membuat sebuah pesta di rumahnya dengan teman-temannya. Ia pun
pergi ke sebuah supermarket untuk membeli makanan dalam mempersiapkan pesta di
rumahnya.
Saat hendak memilih-milih makanan di Supermarket, Joon Soo
kaget karena ada seorang bayi dalam sebuah box bayi berada di keranjang
dorong milikinya. Ia yang panik segera melapor ke bagian informasi supermarket
tersebut. Setelah menunggu lama tak ada satu pun orang yang mengadu adanya
kehilangan seorang bayi. Petugas di bagian informasi tersebut pun menyuruh Joon
Soo untuk meninggalkan sebuah nama dan asal sekolahnya untuk dijadikan sebagai
saksi. Tiba-tiba petugas wanita di bagian informasi tersebut mengambil sebuah
kertas catatan dari box bayi tersebut. Di kertas catatan tersebut tertulis nama
Han Joon Soo, murid SMA Myung Seong. Petugas tersebut kaget meihat nama dan
sekolah yang ditulis Joon Soo sama dengan catatan yang ada dalam box bayi
tersebut. Melihat hal tersebut, petugas pun menyuruh Joon Soo untuk tidak
berbohong bahwa ia memang ayah dari bayi tersebut dan menyuruhnya untuk membawa
pulang bayinya. Sesampainya di rumah, Joon Soo dan kedua temannya melihat foto
Joon Soo saat kecil mirip dengan bayi yang ia gendong saat ini yang bernama Han
Woo Ram.
Semenjak kejadian tersebut, kehidupan Joon Soo berubah 180
derajat. Ia harus mengurus Woo Ram, sementara ia harus sekolah. Lalu bagaimana
kehidupan Joon Soo selanjutnya saat ia harus mengurus seorang bayi? Disamping
itu, bagaimana sikap orang tua Joon Soo saat tahu anaknya memiliki seorang
bayi?
Jika anda penasaran, tak ada salahnya untuk menonton film
ini. Karena selain ceritanya yang ringan dan segar. Film ini juga dibubuhi
adegan-adegan lucu, seperti saat Joon Soo harus mengganti popok Woo Ram,
mencari ASI untuk Woo Ram dan sebagainya.
Saya yang gemar menonton film khususnya Korea, sangat
menikmati saat menonton film ini. Ceritanya bagus dan mampu membuat anda
tertawa melihat tingkah Joon Soo sekaligus gemas dengan wajah Woo Ram yang
imut. Ditambah lagi pengisi suara untuk Woo Ram bukan suara bayi seperti pada
umumnya melainkan suara orang dewasa yang menurut saya dalam setiap katanya
memiliki nada pengucapan yang cukup unik yang menambah kelucuan dalam film ini.
Itulah sekilas sinopsis dari Film yang berjudul “Baby and Me”. Semoga
tulisan ini membantu anda dalam mencari referensi film yang bagus.
Kalau ada pasangan paling aneh dan ekstrim sepanjang sejarah
film Korea mungkin Jin Ah dan Sang Min inilah yang dimaksud. Yang satunya super
egosentris dengan kelainan jiwa bipolar termasuk gangguan obsesif kompulsif,
yang satunya lagi dengan instabilitas mood dan keinginan untuk selalu
diperhatikan. Meski saling menyadari kalau mereka berada di ‘alam’ yang
berbeda, meski dari sejak pacaran mereka sering ribut dan putus-sambung, tapi
benang cinta yang telah mereka jalin akhirnya mengantarkan keduanya ke jenjang
pernikahan. Apadaya, jarak emosi yang terlalu lebar membuat keduanya harus
berpisah di tahun ketiga usia pernikahan mereka. Dengan peraturan yang
sederhana “Semua asset dibagi dua”.
Sang Min menyadari ada sesuatu yang hilang di dirinya,
sesuatu yang membuatnya sangat terganggu bahkan tidak enak tidur. Dan ketika
Sang Min menyadari kalau sesuatu itu adalah pendulum jam yang dibelinya di
Eropa, Sang Min pun lantas terobsesi untuk mendapatkan barang itu kembali yang
notabene telah berada di tangan Jin Ah atas dasar perjanjian mereka waktu
berceraii. Berbagai cara pun dilakukan Sang Min untuk mendapatkan pendulum itu
kembali. Dari mulai cara baik-baik sampai masuk ke dalam rumah Jin Ah tanpa permisi.
Apadaya dua ekor herder peliharaan Jin Ah menyambut kedatangannya dengan
hangat
Jin Ah yang masih memendam luka atas perceraiannya tentu
saja sangat bergirang hati ketika mengetahui mantan suaminya itu tidak dapat
hidup tenang tanpa pendulum yang dimaksud. Jin Ah menolak memberikan pendulum
itu pada Sang Min, alhasil Sang Min yang selalu merecokinya pun berhasil
membuyarkan konsentrasi Jin Ah. Kelakuan Sang Min yang sedikit urakan malah
membuat Jin Ah harus meninggalkan pekerjaannya. Terutama ketika Jin Ah mendapat
kabar kalau Sang Min mengalami kecelakaan di jalan raya. Jin Ah pun tanpa pikir
panjang langsung menelusuri setiap rumah sakit demi menemui Sang Min.
Keberangan Jin Ah kepada Sang Min mencapai puncak. Segala
yang dikerjakannya selalu berakhir dengan kekacauan dan kegagalan sejak Sang
Min kembali menyentuh hidupanya. Jin Ah dan Sang Min yang sama-sama merasa
dikacaukan satu sama lain pun bertekad untuk menghabisi lawannya masing-masing.
Endingnya sangat mengharukan. Meski tidak dibuat sedemikian
‘klasik’ tapi inti dari film ini sepertinya ingin menyampaikan pesan khusus
pada penontonnya. Cinta tidak bisa berkompromi. Untuk bersatu di bawah satu
atap yang namanya pernikahan, modal cinta saja tidak akan cukup. Sebesar apapun
cinta itu, ada banyak aspek yang harus diperhatikan kedua pasangan termasuk
komunikasi dan pemahaman akan sifat, kebiasaan dan tabiat pasangan
masing-masing baik yang positif maupun negatif. Kompromi terhadap hal ini,
peng-aminan sejenak hanya akan berhasil kekacauan dan keretakan di atap
pernikahan itu sendiri seperti yang dialami oleh Jin Ah dan Sang Min.
Ki-Seok (Kim Min-Jun) tidak memiliki pekerjaan. Suatu hari, Jung-Eun (Kwak
Ji-Min) muncul di depan Ki-Seok dan bertanya kepadanya apakah ia menikah dengan
saudara kembarnya So-Eun (Kwak Ji-Min). Ki-Seok tidak tahu apa yang dia
bicarakan. Jung-Eun kemudian menunjukkan dia foto dirinya dan So Eun-berpose
bersama-sama nyaman. Sekarang, ia ingat tentang pernikahan beberapa tahun yang
lalu. Dia hanya meminjamkan namanya untuk pernikahan palsu.
SINOPSIS :
Eun-Yi (Kim Ha Neul-) bekerja sebagai editor sebuah majalah fashion. Dia terus
gagal dalam hubungan dengan pria, tapi tidak jadi bergaul dengan
rekan-rekannya. In-Ho (Jang Keun Suk-) adalah seorang penari balet yang
menjanjikan. Dua tahun lalu ia mengangkat seorang penari perempuan, tetapi
menurunkannya pada kecelakaan.
Film dimulai dengan pembantaian Malmedy dan melarikan diri dari tentara Amerika dari penculik mereka Jerman. Selama melarikan diri, Deacon (Corbin Allred) berhasil melucuti seorang tentara Jerman namun tidak menembaknya - bahkan atas desakan medis Gould (Alexander Niver).
Gould dan Deacon bergabung dengan dua korban lainnya, Kendrick (Larry Bagby) dan Gunderson (Peter Asle Holden). Gunderson menjelaskan akan lebih baik untuk bersembunyi sampai Sekutu merebut kembali wilayah dan empat bersembunyi di sebuah bangunan yang ditinggalkan. Ketika patroli Jerman datang, para prajurit bersembunyi di bawah lantai. Meskipun ada Deacon longgar menerjemahkan pesan Jerman tentang sebuah pesawat jatuh di daerah. Meninggalkan setelah Jerman, Amerika menemukan pilot penerbangan British Sersan Oberon Winley (Kirby Heyborne).
Winley menjelaskan dia memiliki kecerdasan yang penting dia harus kembali ke Sekutu dan kelompok memutuskan untuk mencoba dan mencapai garis Sekutu sekitar 20 mil jauhnya. Sementara pada titik, Deacon memiliki halusinasi dan rusak. Gunderson menjelaskan bahwa Deacon telah sengaja membunuh dua perempuan dan enam anak-anak baru-baru ini. Gould mulai mengkritik Deacon untuk tidak menembak Jerman dan untuk menjadi religius. Deacon menawarkan kepadanya kitabnya Mormon yang Gould menolak. Deacon mengatakan bahwa Gould bertanya terlalu banyak pertanyaan untuk seseorang yang tidak tertarik dalam iman.
Tak lama setelah itu, Kendrick jatuh melalui atap sebuah bangunan tua yang telah tertutup oleh salju. Mencari tempat tinggal, Gunderson memasuki sebuah rumah dan menemukan seorang wanita dan gadis yang berbahasa Perancis, Catherine dan Sophie Theary. Sebuah badai salju datang menyebabkan Gunderson untuk menduga bahwa Jerman akan ditembaki dan bergerak. Dia menyarankan tinggal malam tapi Winley bersikeras bahwa dia harus mendapatkan informasi ke pasukan Sekutu dan daun selama badai. Yang lain yakin ia akan mati dalam dingin.
Catherine membawa roti kepada para prajurit. Sementara dengan tentara, dua orang Jerman tiba dan Catherine berbicara kepada mereka. Satu Jerman dimulai kepanduan bangunan sementara upaya lain untuk memperkosa Catherine. Dia berteriak dan Deacon membunuh satu Jerman sebagai berjalan lainnya ke dalam hutan. Winley kembali dengan Jerman sebagai tawanannya. Deacon mengakui Jerman sebagai Rudolph "Rudi" Gertz, seorang kenalan dari waktu melayani misi LDS di Berlin.
Di pagi hari, Deacon telah membiarkan Rudi pergi, namun Rudi telah memberitahu mereka di mana garis Jerman adalah dan cara untuk mendapatkan melalui mereka. Dengan senjata ditangkap mereka berangkat tapi segera menemukan sekelompok kecil tentara Jerman. Gunderson adalah fatal ditembak oleh seorang penembak jitu, yang Deacon kemudian membunuh. Lebih Jerman menyerang dan Winley terkena di kaki. Selama baku tembak kelompok Sekutu dibagi dua. Sambil membawa Winley, Kendrick ditembak di perut dan mati. Winley membunuh Jerman dan, mencoba untuk pergi berjalan pincang, jatuh ke sungai. Deacon dan Gould menemukannya. Sementara mereka peduli untuk Winley, Rudi menemukan mereka dan memberitahu mereka di mana ada sebuah jip, dan pergi ke arah orang Jerman mengejar.
Tiga tentara Sekutu yang tersisa, sekarang berpakaian seperti tentara Jerman, masuk ke dalam jip dan menuju garis pertahanan Jerman. Mereka berhasil berbicara cara mereka melewati penjaga Jerman (sebagai Deacon berbicara bahasa Jerman) tetapi ketika mereka membelok ke arah garis Amerika api Jerman terbuka. Mempercepat menuju keselamatan garis Amerika (di mana pengamat bekerja di luar mereka adalah tentara Sekutu) jip tersebut dibatalkan oleh tembakan mortir. Deacon memberikan api meliputi sebagai Gould dan kepala Winley untuk keselamatan. Deacon dibunuh oleh penembak jitu, tetapi dua lainnya membuatnya melalui dan intelijen penting dilewatkan ke ke markas.
Seperti Gould melihat tubuh Deacon yang terbawa, dia mengambil Kitab Deacon Mormon, menempatkan foto istri Deacon ke tangan Deacon dan menjaga Kitab Mormon karena Diakon telah menawarkan kepadanya sebelumnya. Gould bertemu dengan Rudi sekarang ditangkap, mengangguk kepadanya, dan kemudian membantu seorang tentara Jerman yang terluka yang ia mengakui dari pembantaian di awal film.
SINOPSIS : Qiu Jin - yang revolusioner wanita pertama dalam sejarah China, meninggalkan rumah setelah bertengkar besar dengan suaminya. Sebagai seorang pengagum budaya Jepang setelah Reformasi Meiji, ia menggunakan semua uangnya untuk belajar di Jepang yang kemudian memulai Plain-bahasa Kertas untuk menanamkan pesan patriotik; Kyoaikai (Tong Ai Association) untuk mempromosikan kesetaraan pria dan wanita. Dia kemudian diperkenalkan ke Xu Xi Lin dan bekerja sama dalam menjalankan Da Tong Sekolah Militer dan membuka jalan bagi revolusi. Pada tahun 1907, revolusi mereka gagal. Qiu dipotong pada usia 31. Knight Wanita Mirror Lake yang luar biasa dalam sejarah China modern.
Cerita dimulai dengan ditemukannya mayat seorang pria dengan tanda gigitan di sekujur tubuhnya. Seorang polisi muda wanita, Cha Eun Yeung, memulai penyelidikan, namun sang partner, Sang Gil, polisi senior laki-laki menolak untuk membantunya karena baru saja gagal mendapatkan promosi dan menurutnya menyelidiki kasus ini tak membuatnya mendapat sebuah promosi.
Tapi setelah mereka menemukan bahwa kasus pembunuhan ini berkaitan dengan kejahatan anak dan balas dendam, Sang Gil akhirnya mau membantu Cha Eun Yeung dalam penyelidikan.
Ketika mereka merasakan kebenaran semakin dekat, seorang pria misterius, yang berusaha melawan kejahatan dengan menggunakan serigala, muncul. Setelah menyimpang dari rencana penyelidikan, akhirnya mereka mengetahui bahwa pria dengan serigala itu memiliki kunci dari kasus pembunuhan ini dan mereka pun mulai mengejarnya.
SINOPSIS : Jika ditanya tentang J-Horror Movie (Japan Horror Movie) apa yang paling memorable buat saya, tanpa lama berpikir, jawaban saya adalah Ringu (1998) karya Hideo Nakata. Meski sudah diremake oleh Hollywood, tapi buat saya, tetap yang paling creepy adalah yang versi Jepang. J-Horror memang seakan memberi napas baru dan sekaligus ladang uang baru pada industri film dengan genre horror, hingga Hollywood-pun berani me-remake beberapa J-Horror dengan harapan dapat meraup keuntungan yang lebih besar. Nampaknya, kesuksesan dalam me-remakeatau mengadopsi cerita dan memanfaatkan kefantastisan J-Horror ini tetap dipertahankan oleh Hollywood hingga sekarang. Buktinya adalah dengan munculnya film berjudul Playback di tahun 2012 ini. Meski tak murni mengadopsi cerita dari salah satu film horror Jepang, tapi ide dan editing Playback sangat diinspirasi oleh film horror Jepang, menurut saya. Playback dimotori oleh Michael A. Nickles. Aktor yang terlibat dalam film ini rata-rata adalah bintang-bintang film muda dan masih remaja, kecuali Christian Slater. Awal film dibuka dengan kejadian pembunuhan di tahun 1994 pada sebuah farm house oleh seorang pria bernama Harlan Diehl. Harlan membantai seluruh anggota keluarganya, kecuali seorang bayi yang merupakan anak dari adik Harlan. Entah apa maksud Harlan, seluruh kejadian pembantaian tersebut didokumentasikannya melalui sebuah handycam. Setting film lalu beralih ke jaman sekarang, dimana Julian (Johnny Pacar) dan kawan-kawannya sedang mengerjakan proyek film untuk tugas sekolah mereka. Karena Julian sangat terobsesi oleh peristiwa pembunuhan oleh Harlan Diehl, akhirnya film yang dibuat adalah tentang kejadian pembunuhan tersebut. Dalam melengkapi proyek, Julian dan pacarnya (Ambyr Childers), melaksanakan riset kecil-kecilan dalam mencari apa yang sebenarnya terjadi dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Harlan. Penelitiannya juga melibatkan Quinn (Toby Hemingway), seorang teman Julian yang bekerja sebagai editor video di sebuah stasiun televisi lokal. Julian meminta Quinn untuk mencarikan video hasil liputan tentang kejadian pembunuhan tersebut. Quinn selain mendapat video hasil liputan, ternyata juga menemukan sebuah video lain yang belum diedit tentang kondisi setelah pembunuhan tersebut terjadi. Setelah menonton video tersebut, Quinn jadi kesurupan akibat arwah Harlan yang masuk ke badannya. Quinn mendadak jadi seorang psikopat dan berawal dari sinilah, teror dari arwah Harlan yang menyebar lewat video atau kamera dimulai. Sebenarnya Playback merupakan suatu film horror yang “serakah” menurut pendapat saya. Bayangkan saja, hampir semua sub genre horror masuk ke film ini. Ada gore/splatter (beberapa adegan yang mengeksploitasi darah secara eksplisit), psychological horror (karakter antagonisnya adalah psikopat), dandemonic horror (teror dilakukan oleh arwah Harlan yang penasaran).Belum lagi ide ceritanya mirip dengan horror Jepang Ringu, karena memanfaatkan media video sebagai penyebar teror. Sebagai bonus, semua yang udah kerasukan roh jahat, jadi muntah cairan hitam, seperti yang sering dilihat di serialnya Eric Kripke, Supernatural. Doorprize-nya adalah berupa urban legend tentang pembunuhan Harlan Diehl yang nyata-nyata mencaplok peristiwa di Amityville.Akibat terlalu “serakah” inilah, Playback jadi rusak dan kurang nyaman untuk ditonton. Namun, adanya sedikit peeping scene di sebuah kamar ganti khusus cewek lumayanlah mengobati mata saya yang bosan melihat Julian yang sok heroik dan Quinn yang bedaknya terlalu tebal hingga mirip artis pentas dangdut yang sering show di perempatan dekat saya tinggal. Tidak ada yang luar biasa di film ini, meski ada sedikit twist menjelang ending, tapi itu semuanya sudah bisa ditebak sebelumnya.
Eksentrik pemakaman diundang Henokh (Henry Hopper) menemukan jodoh yang ideal di Annabelle indah tapi misterius (Mia Wasikowska), yang mengaku bekerja di sebuah rumah sakit, tapi pelabuhan rahasia sensitif. Kemudian, setelah Henokh membuka ke Annabelle tentang teman satu-satunya, seorang hantu bernama Hiroshi vokal, asmara pemula mereka dimasukkan ke ujian akhir. Direktur Gus Van Sant tim dengan dramawan Jason Lew untuk beradaptasi bermain Lew dengan nama yang sama.
Pertengkaran kecil juga bisa berbuntut perang besar. Awalnya ingin menghentikan masalah, malah muncul masalah baru, dan itu semua berawal dari perkelahian dua anak kecil itu. Ya, perkelahian dua anak itulah yang membuat dua keluarga ini terlibat ‘perang besar’. Di saat yang sama pula, terungkap siapa diri mereka masing-masing. Yang di luar terlihat baik, belum tentu di dalamnya baik pula.
Michael Longstreet (John C. Reilly) dan Penelope (Jodie Foster) jelas tak bisa tinggal diam saat mereka mendapati putra mereka baru saja dihajar oleh putra Alan Cowan (Christoph Waltz) dan Nancy (Kate Winslet). Michael dan Penelope pun berinisiatif membicarakan masalah ini. Di awal pertemuan, semuanya masih berjalan lancar namun pelan-pelan temperatur mulai naik dan emosi tak bisa dikendalikan.
Masing-masing keluarga sepertinya punya sisi pandang yang berbeda. Celakanya, tak satu pun bersedia mengalah. Perang mulut tak bisa dihindarkan dan saat masing-masing mencoba mempertahankan prinsip, saat itu juga kedok mereka terungkap. Sosok Michael, Penelope, Alan, dan Nancy tak lagi sama seperti saat pertemuan ini dimulai.
Ide cerita yang pendek tak membuat Roman Polanski lantas membatalkan proyek ini. Malahan dengan ide yang kecil ini pula sutradara kawakan ini jadi lebih leluasa mengeksplorasi masing-masing karakter. Nama yang dipasang sebagai pemeran pun bukan nama sembarangan. Ada Jodie Foster, Kate Winslet, Christoph Waltz, danJohn C. Reilly yang memang sudah tak perlu diragukan lagi. Bagaimana hasilnya? Kita tunggu sampai diedarkan pertengahan Desember nanti.