Minggu, 21 Oktober 2012

PLAYBACK (ready stock)


SINOPSIS :
Jika ditanya tentang J-Horror Movie (Japan Horror Movie) apa yang paling memorable buat saya, tanpa lama berpikir, jawaban saya adalah Ringu (1998) karya Hideo Nakata. Meski sudah diremake oleh Hollywood, tapi buat saya, tetap yang paling creepy adalah yang versi Jepang. J-Horror memang seakan memberi napas baru dan sekaligus ladang uang baru pada industri film dengan genre horror, hingga Hollywood-pun berani me-remake beberapa J-Horror dengan harapan dapat meraup keuntungan yang lebih besar. Nampaknya, kesuksesan dalam me-remake  atau mengadopsi cerita dan memanfaatkan kefantastisan J-Horror ini tetap dipertahankan oleh Hollywood hingga sekarang. Buktinya adalah dengan munculnya film berjudul Playback di tahun 2012 ini. Meski tak murni mengadopsi cerita dari salah satu film horror Jepang, tapi ide dan editing Playback sangat diinspirasi oleh film horror Jepang, menurut saya. Playback dimotori oleh Michael A. Nickles. Aktor yang terlibat dalam film ini rata-rata adalah bintang-bintang film muda dan masih remaja, kecuali Christian Slater.
Awal film dibuka dengan kejadian pembunuhan di tahun 1994 pada sebuah farm house oleh seorang pria bernama Harlan Diehl. Harlan membantai seluruh anggota keluarganya, kecuali seorang bayi yang merupakan anak dari adik Harlan. Entah apa maksud Harlan, seluruh kejadian pembantaian tersebut didokumentasikannya melalui sebuah handycam. Setting film lalu beralih ke jaman sekarang, dimana Julian (Johnny Pacar) dan kawan-kawannya sedang mengerjakan proyek film untuk tugas sekolah mereka. Karena Julian sangat terobsesi oleh peristiwa pembunuhan oleh Harlan Diehl, akhirnya film yang dibuat adalah tentang kejadian pembunuhan tersebut. Dalam melengkapi proyek, Julian dan pacarnya (Ambyr Childers), melaksanakan riset kecil-kecilan dalam mencari apa yang sebenarnya terjadi dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Harlan. Penelitiannya juga melibatkan Quinn (Toby Hemingway), seorang teman Julian yang bekerja sebagai editor video di sebuah stasiun televisi lokal. Julian meminta Quinn untuk mencarikan video hasil liputan tentang kejadian pembunuhan tersebut. Quinn selain mendapat video hasil liputan, ternyata juga menemukan sebuah video lain yang belum diedit tentang kondisi setelah pembunuhan tersebut terjadi. Setelah menonton video tersebut, Quinn jadi kesurupan akibat arwah Harlan yang masuk ke badannya. Quinn mendadak jadi seorang psikopat dan berawal dari sinilah, teror dari arwah Harlan yang menyebar lewat video atau kamera dimulai.
Sebenarnya Playback merupakan suatu film horror yang “serakah” menurut pendapat saya. Bayangkan saja, hampir semua sub genre horror masuk ke film ini. Ada gore/splatter (beberapa adegan yang mengeksploitasi darah secara eksplisit), psychological horror (karakter antagonisnya adalah psikopat), dandemonic horror (teror dilakukan oleh arwah Harlan yang penasaran).  Belum lagi ide ceritanya mirip dengan horror Jepang Ringu, karena memanfaatkan media video sebagai penyebar teror. Sebagai bonus, semua yang udah kerasukan roh jahat, jadi muntah cairan hitam, seperti yang sering dilihat di serialnya Eric Kripke, Supernatural. Doorprize-nya adalah berupa urban legend tentang pembunuhan Harlan Diehl yang nyata-nyata mencaplok peristiwa di Amityville. Akibat terlalu “serakah” inilah, Playback jadi rusak dan kurang nyaman untuk ditonton. Namun, adanya sedikit peeping scene di sebuah kamar ganti khusus cewek lumayanlah mengobati mata saya yang bosan melihat Julian yang sok heroik dan Quinn yang bedaknya terlalu tebal hingga mirip artis pentas dangdut yang sering show di perempatan dekat saya tinggal. Tidak ada yang luar biasa di film ini, meski ada sedikit twist menjelang ending, tapi itu semuanya sudah bisa ditebak sebelumnya.

LIHAT TRAILER :

0 komentar :

Posting Komentar

Translate

5. Simpan widget dan preview Blog Anda
blogger. Diberdayakan oleh Blogger.

Template by:
Free Blog Templates