Jumat, 22 Maret 2013

COUNT DOWN (ready stock)



SINOPSIS :

Bersetting di New York, Amerika Serikat, tiga orang remaja Thailand bernama Jack (Pachara Chirathivat), Bee (Jarinporn Junkiet) dan Pam (Pataraya Krueasuwansiri) memutuskan untuk menghabiskan malam tahun baru mereka di apartemennya dengan cara menghisap ganja. Kehabisan ‘bahan bakar’, Jack lalu menelepon seorang pengedar ganja bernama Jesus untuk mengantarkan ganja yang dimaksud ke apartemen mereka. Maka tepat pukul sembilan malam, Jesus mengetuk pintu apartemen mereka, tidak lama setelah itu, mereka berpesta sampai teler dengan ganja terbaik milik Jesus, permasalahannya adalah, Jesus tidak hanya mengantarkan ganja saja kepada Jack, Bee dan Pam, tapi juga mengantarkan ‘keadilan’ yang diproyeksikan dengan kekerasan yang teramat sangat mengejutkan bagi ketiga remaja yang ternyata memiliki masa lalu kelam ini.
Satu hal yang tersirat ketika saya menonton film ini, yaitu Funny Games. Ya, bagaikan Funny Games dimana ada dua orang psikopat datang ke rumah orang secara random dan meneror keluarga yang di dalamnya sampai tewas, di Countdown, dua psikopat tersebut digantikan oleh Jesus, dan orang rumahan digantikan oleh tiga remaja durhaka di apartemen terlantar di New York. Sama halnya seperti Funny Games, kedatangan Jesus tidak langsung ‘memanaskan’ situasi, dibangun perlahan, membuat penghuni apartemen tersebut merasa nyaman dengan kehadirannya, tapi tiba-tiba saja, BAMMM! Keadaan berubah drastis, dimana Jack, Bee dan Pam disiksa habis-habisan oleh Jesus sebelum tahun berganti menjadi tahun 2013.
Termasuk film Thailand yang cukup mengejutkan bagi saya, karena tema yang diusung mulai beda dari film Thailand biasanya yang didominasi oleh horor brutal dan rom-com sederhana. Nuansa thriller yang tersaji di Countdown dibangun dengan cukup baik, tidak terlalu berdarah-darah seperti film psikopat pada umumnya, tapi lumayan menyiksa mental para penonton yang terus mengira-ngira, kira-kira siksaan apalagi yang akan Jesus berikan kepada tiga remaja helpless tersebut.
Tapi uniknya, ternyata ada ‘sesuatu’ yang ingin diangkat oleh sang sutradara disini, bukan masalah brutalnya Jesus dalam menyiksa tiga remaja ini, melainkan ada pesan sederhana yang mempunyai makna seperti resolusi tahun baru, dimana istilah “tahun baru, hidup baru, harapan baru dan semangat baru” itu bukan hanya terucap lewat mulut saja tapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata, dan Jesus adalah sang pembawa pesan tersebut, untuk mengingatkan ketiga remaja Thailand yang mempunyai aksen bahasa Inggris lucu ini agar sadar bahwa perbuatan yang mereka lakukan setahun kebelakang benar-benar useless dan merugikan banyak orang.
Tidak heran banyak yang menyebut film Countdown sebagai film slasher yang kental dengan muatan religius di dalamnya, brutal tapi mempunyai tujuan mulia, bahkan bisa membuat penontonnya merenung setelah film ini selesai, apalagi bagi yang menonton film ini di malam tahun baru kemarin seperti yang saya lakukan. Tidak aneh Countdown diputar tepat dua jam sebelum pergantian tahun, bukan sekedar gimmick semata, tapi esensi film ini jadi makin terasa oleh saya pribadi ketika menikmati film ini tanggal 31 desember kemarin. Well, sebuah pekerjaan luar biasa dari Nattawut Poonpiriya yang berhasil menyajikan film thriller unik ala Thailand yang tetap mempunyai muatan positif di dalamnya. Tahun baru, hidup baru, harapan baru dan semangat baru, jangan cuma diucapkan, tapi lakukan! Sekali lagi, selamat tahun baru guys!

TRAILER :



0 komentar :

Posting Komentar

Translate

5. Simpan widget dan preview Blog Anda
blogger. Diberdayakan oleh Blogger.

Template by:
Free Blog Templates