SINOPSIS :
Pemain : Lukman Sardi, Prisia Nasution, Sophia
Latjuba, Tio Pakusadewo, Yama Carlos, Acha Septriasa, Indra Birowo
Inilah debut 5 srikandi sineas Indonesia, yang merangkai
cerita cinta yang unik dan meAnyentuh. Diangkat dari Novel dengan judul sama
Rectoverso, karya Dewi “Dee” Lestari. Sejak awal kehadirannya, novel
Rectoverso ini sudah mencuri hati para penggemar Dee. Bagaimana tidak, 11 kisah
yang dikemas Dee, bersanding apik dengan 11 lagu karya ciptaannya yang
bertautan dengan masing-masing judul dalam cerita novelnya. Dee
menyebutnya sebagai 11 fiksi untuk didengar dan 11 lagu untuk dibaca. Salah
satunya adalah lagu yang sudah cukup populer yang dirilis oleh Dee sendiri
berjudul “Malaikat Juga Tahu.”
Dan sebagai salah seorang penggemar karya Dee, saya sudah
menunggu lama novel ini diangkat ke layar lebar. Bagi saya, seorang Dee selalu
mampu menghadirkan karya seni yang tak biasa, punya alur cerita yang kuat, dan
jauh dari gaya bercerita yang lebay ala sinetron.
Lima sutradara yang menggarap Rectoverso ke layar lebar
kesemuanya adalah aktris yang namanya sudah sangat kita kenal. Mereka adalah
Marcella Zalianty, Cathy Sharon, Happy Salma, Olga Lydia dan Rachel Maryam.
Masing-masing menyutradarai satu film. Kelimanya ciamik menggarap kisah
dengan judul berbeda namun mampu dirajut menjadi sebuah cerita cinta nan manis,
mengalir dan menarik untuk disaksikan.
Berikut lima sinopsisnya,
Malaikat Juga Tahu (Marcella Zalianty)
Film ini mengisahkan cerita cinta seorang lelaki penyandang
autisme pada seorang perempuan anak kost yang menempati rumah bundanya.
Dikisahkan bagaimana seorang abang (panggilan tokoh utamanya) melakoni rasa
cinta yang teramat jujur dan tulus. Punya rasa bahagia, perasaan yang
meledak-ledak, meski akhirnya menjadi sebuah ironi, saat cinta abang tak pernah
kesampaian karena keterbatasannya menjadi tembok penghalang. Kisah yang cukup
mengharu biru dan sukses membuat airmata saya berloncatan, saat saya
menyaksikan bagaimana terlukanya abang melewati masa patah hatinya. Applaus
untuk akting abang yang diperankan aktor Lukman Sardi. Sungguh penjiwaan yang
sempurna! Perfect!
Firasat (Rachel Maryam)
Bergabungnya seorang gadis bernama Senja pada klub bernama
Firasat. Sebuah klub yang berisi orang-orang yang mempercayai firasat sebagai
satu isyarat alam bagi sebuah peristiwa hidup. Dikisahkan Senja mempunyai
intuisi kuat saat ia kehilangan orang-orang terdekatnya. Ia pun jatuh cinta
pada ketua klub ini yang bernama Panca. Satu hari firasat buruk dirasakan Senja
akan terjadi pada Panca. Bagaimana kelanjutannya? Anda bisa saksikan sendiri
dalam kisah yang dibintangi Asmirandah, Widyawati dan Dwi Sasono.
Curhat Buat Sahabat (Olga Lydia)
Kisah ini menceritakan seorang gadis bernama Amanda yang
begitu supel, ceria dan bersahabat dengan Reggie, seorang pemuda yang mempunyai
sifat sangat berbanding terbalik dengan dirinya. Reggie yang sangat kalem dan
penyabar adalah seorang pendengar setia untuk setiap curhat Amanda. Belakangan,
Amanda menyadari bahwa ternyata Reggielah yang selalu ada menemaninya, bahkan
jauh lebih setia dari pacarnya sendiri. Bagaimana kelanjutan hubungan mereka?
Bisa anda saksikan kelanjutan kisah yang dibintangi oleh Indra Birowo dan Acha
Septriasa ini.
Hanya Isyarat (Happy Salma)
Ini kisah persahabatan lima anak muda backpackers yang
direkatkan dari sebuah milis dunia maya. Mereka adalah Tano, Dali, Bayu, Raga
dan Al. Tak seperti yang lain yang begitu guyub meski hanya dipersatukan dari
sebuah forum milis, Al begitu pendiam, penuh lamunan, dan bersikap menjaga
jarak. Diam-diam ternyata Al jatuh cinta pada Raga. Satu malam, mereka
mengadakan lomba bercerita kisah paling sedih yang mereka punya. Disanalah Al
semakin mengenal sedikitnya siapa Raga, dan membuat Al semakin berpikir bahwa
ia tak mungkin memiliki Raga karena rahasia yang tersimpan dalam diri Raga,
seperti yang baru saja diceritakannya. Hingga iapun sudah puas meski hanya
mencintai Raga dengan hanya melihat punggung dan matanya saja. Kisah ini
dibintangi oleh Amanda Soekasah dan Fauzi Baadila.
Cicak-cicak di Dinding (Cathy Sharon)
Berkisah tentang seorang pelukis muda nan lugu bernama Taja
yang jatuh cinta pada seorang sosialita yang free spirited bernama
Saras. Cinta Taja pada Saras tak bersambut, bahkan Saras pergi menghilang
meninggalkan Taja. Sampai beberapa waktu kemudian mereka bertemu kembali dan
dari sanalah dimulai babak baru kisah cinta mereka. Kisah ini diperankan aktris
seksi Sophia Latjuba bersama Tyo Pakusadewo.
***********
Meski film ini terdiri dari 5 judul dan 5 cerita yang
masing-masing lepas dan berdiri sendiri, namun benang merah film ini mampu
dirangkai dengan apik menjadi satu cerita cinta yang tak biasa. Tentang cinta
yang kerap tak terucap dalam kata. Cinta diam-diam, yang boleh jadi merefleksi
cinta banyak insan.
Sedikit kritik, kekurangan film ini adalah pada alur
ceritanya yang terasa terlalu lambat. Meski rajutan kisah satu ke cerita
berikutnya, lompatannya cukup halus. Konflik yang muncul dapat dihadirkan
begitu apik. Berselang seling di antara kesedihan dan keceriaan. Cukup
menyentuh emosi penonton. Terasa benar film ini kental sentuhan tangan
perempuan dalam penggarapannya. Lembut walau dalam mencipta konflik sekalipun.
Sebagai debut pertama dari para sineas perempuan ini, over all film
ini cukup layak ditonton.
Dan seperti pada fim-film dari karya Dee sebelumnya,
soundtrack yang hadir mampu menambah warna. Lirik-lirik yang menyentuh dari
setiap lagu yang menjadibacksoundnya benar-benar membuat film ini begitu hidup.
Apalagi ditunjang setting lokasi yang indah. Sebuah terobosan dunia seni, Dee
sukses mengawinkan dua seni kreatif sekaligus, fiksi dan lagu. Dee memang
juaraaa.
Dan berikut, simaklah secuplik ungkapan menyentuh tentang
cinta yang tak terucap dalam cerita Hanya Satu Isyarat
Aku sampai di bagian
bahwa aku telah jatuh cinta
namun orang itu hanya dapat kugapai
sebatas punggungnya saja
seseorang yang hadir sekelebat
bagai bintang jatuh
yang lenyap keluar dari bingkai masa
sebelum tangan ini sanggup mengejar
seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat
sehalus udara, langit, awan atau hujan
TRAILER :
0 komentar :
Posting Komentar